Ziarah Wali Songo

ziarah walisongo pon pes nurul ihsan tahun 2017.

Aula Nurul Ihsan

Alhamdulillah berkat dukuan semua kalangan proses pembuatan Aula Nurul Ihsan telah Mencapai 90%.

Suasana Sarapan Pagi

Suasana sarapan pagi Rombongan ziaroh pondok pesantren Nurul .

Beladiri Cimande

Santri Putra mengikuti latihan bela diri Cimande.

17 Agustus

Para santri berangkat guna melaksanakan Upacara Hari kemerdekaan.

Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Februari 2025

Santri Pondok Pesantren Nurul Ihsan Jalani Ujian Hafalan Sekali Duduk



Karangmangu, Plompong, Sirampog, Brebes – 15 Februari 2025
Pondok Pesantren Nurul Ihsan, yang berlokasi di Karangmangu, Plompong, Sirampog, Brebes, kembali menggelar ujian hafalan Al-Qur’an sebagai bagian dari evaluasi rutin bagi para santri. Ujian kali ini menerapkan metode sekali duduk, yang mengharuskan para peserta menyetorkan hafalannya secara penuh tanpa jeda panjang.

Ujian ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan santri dalam menjaga hafalan mereka. Dengan berbagai tingkatan hafalan, mulai dari 2 juz, 5 juz, hingga 18 juz, para peserta harus mampu menunjukkan kelancaran dan ketepatan dalam membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an di hadapan para penguji.

 

Santri Capai Hafalan Hingga 18 Juz

Para santri menunjukkan pencapaian luar biasa dalam ujian ini. Ada yang menghafal 4 juz, 15 juz, hingga 18 juz. Dengan format ujian sekali duduk, mereka harus mampu menjaga fokus dan kelancaran hafalan dalam satu waktu.

Salah satu santriwati, Nila nur amalia (17), yang telah menghafal 18 juz, mengaku bahwa ujian kali ini sangat menantang. "Biasanya saya menghafal per sesi, tetapi kali ini harus menyetorkan banyak juz tanpa berhenti lama. Alhamdulillah, dengan bimbingan para ustadzah dan muroja'ah yang konsisten, saya bisa melewati ujian ini," ujarnya.

Selain itu, santri lain, Muhammad Hendra (20), yang telah mencapai 13 juz, merasa bahwa ujian ini sangat bermanfaat dalam menjaga hafalan. "Dengan metode sekali duduk, saya merasa hafalan saya lebih kuat dan terasah. Tantangannya adalah bagaimana tetap fokus dan tidak kehilangan konsentrasi dalam waktu yang lama," katanya.

 

 

Sambutan Pengasuh Pesantren, Gus Uli Hasby

Dalam sambutannya, Gus Uli Hasby, selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan, menekankan bahwa ujian bukanlah tujuan akhir dalam belajar, melainkan bagian dari perjalanan panjang dalam mempelajari memahami dan mengamalkan Al-Qur’an.

"Ujian ini merupakan salah satu proses belajar. Jangan sampai kita belajar hanya untuk ujian, tetapi jadikan belajar sebagai bagian dari kehidupan. Menghafal Al-Qur'an bukan hanya tentang mengingat ayat-ayat, tetapi juga memahami, mengamalkan, dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari," ujar beliau.

Gus Uli Hasby juga menambahkan bahwa hafalan yang kuat harus dibarengi dengan kesungguhan hati, niat yang lurus, serta pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Metode Ujian Hafalan Sekali Duduk

Format ujian sekali duduk ini menguji daya ingat, konsentrasi, serta ketahanan mental santri dalam menyelesaikan hafalannya tanpa jeda panjang.

Tahapan ujian meliputi:

  1. Penyetoran Hafalan Langsung – Santri menyetorkan hafalannya secara penuh dalam satu waktu tanpa jeda panjang.
  2. Ujian Acak Ayat – Penguji akan menyebutkan ayat dari berbagai bagian yang telah dihafalkan, dan santri harus mampu melanjutkan bacaan dengan tepat.

Dengan metode ini, santri tidak hanya diuji dari segi hafalan, tetapi juga kesabaran, ketekunan, dan daya tahan dalam menjaga hafalannya.

Dukungan dan Motivasi dari Para Ustaz

Para ustaz di Pondok Pesantren Nurul Ihsan turut memberikan bimbingan serta motivasi kepada santri agar tetap semangat dalam menjalani ujian ini. Ning Farida Su'ada, salah satu pembimbing tahfiz, mengungkapkan bahwa kesuksesan dalam menghafal Al-Qur'an tidak hanya bergantung pada kemampuan mengingat, tetapi juga keistiqamahan dalam mengulang hafalan serta doa yang tulus.

"Santri yang berhasil menghafal Al-Qur’an dalam jumlah banyak biasanya memiliki kedisiplinan yang tinggi dan kebiasaan mengulang hafalan secara rutin. Metode sekali duduk ini membantu mereka untuk semakin memperkuat hafalan," jelasnya.

Penghargaan bagi Santri Berprestasi

Sebagai bentuk apresiasi, Pondok Pesantren Nurul Ihsan memberikan sertifikat tahfiz bagi santri yang berhasil menyelesaikan ujian dengan hasil terbaik. Selain itu, santri yang mencapai hafalan 18 juz mendapatkan penghargaan khusus sebagai motivasi agar mereka terus melanjutkan hafalannya hingga 30 juz.

"Kami berharap para santri tidak berhenti sampai di sini. Hafalan yang telah mereka capai harus terus dijaga dan ditingkatkan, karena menghafal Al-Qur’an adalah proses seumur hidup," ujar Gus Uli Hasby.

Program Lanjutan dan Harapan ke Depan

Ke depan, Pondok Pesantren Nurul Ihsan akan terus mengembangkan program tahfiz, termasuk:
Mukhayyam Al-Qur’an (perkemahan tahfiz) untuk memperkuat hafalan santri.
Program muraja’ah intensif untuk menjaga hafalan yang telah dimiliki.
Pelatihan sanad dan tahsin bagi santri yang ingin mendalami bacaan Al-Qur’an lebih lanjut.

Dengan adanya program ini, diharapkan Pondok Pesantren Nurul Ihsan dapat mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

Sabtu, 15 Juli 2017

Santri Nurul Ihsan deklarasikan setia ASWAJA setia NKRI

Sabtu 15 juli 2015, upacara pembukaan TM (Technical Meeting) MOSABA 2017 sukses dilakasanakan oleh panitia mosaba dengan cukup meriah, ornamen dan petugas upacara yang berbalut baju batik di padukan dengan jarit yang semakin memperlihatkan kesan budaya jawa, “memang sengaja kita pilih, disamping kita sebagai asli suku jawa juga sebagai orientasi bagi santri baru tentang budaya jawa” jelas fina (Dev. Acara MOSABA2017), acara yang melibatkan seluruh elemen santri ini juga ditambah semarak dengan hadirnya maskot mosaba 2017, Salah seorang panitia yang didaulat khusus mengenakan baju jawa dan blangkon dan didandani ala putra keraton.

Ada yang berbeda dalam pagelaran MOSABA tahun ini, disamping mengambil tema budaya, dalam kesempatan tersebut panitia berinisiatif mengajak santri berdeklarasi dengan mengucapkan sumpah setia kepada NKRI, disampaikan ketua MOSABA2017 Ali mustholah, adanya dekalarsi ini bertujuan untuk mengatkan kecintaan santri kepada NKRI juga peneguhan santri terhadap islam ASWAJA yang berasaskan moderat dan menjunjung toleransi, “alhamdulillah, memang tujuanya seperti itu, disamping pengenalan akademik dan lingkungan pesantren,juga menanamkan rasa cinta NKRI sejak dini kepada seluruh santri” ungkapnya.

Sementara itu antusias yang luar biasa tampak dari wajah para santri, petugas pembaca naskah deklarasi dengan lantang membacakan sumpah yang diikuti dengan kompak oleh seluruh santri. Point point dalam supah tersebut diantaranya :

1. Santri putra putri Nurul Ihsan bersumpah untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT
2. Santri putra putri Nurul Ihsan bersumpah, berteguh dalam pemahaman islam ahlusunnah waljama’ah.
3. Santri putra putri Nurul Ihsan Bersumpah, setia dan patuh dalam naungan NKRI

Rencananya acara MOSABA2017 akan berlangsung mulai hari senin sampai dengan kamis, dan diakhiri pawai cinta NKRI mengelilingi kelurahan plompong. Red

Kyai Ikyas : Manaqib bukan meminta rahmat pada selain Alloh

Karangmangu - Ratusan jamaah memenuhi kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan, dalam acara rutinan pembacaan manaqib syeh Abdul Qodir Al-jailani, Kamis (13/7/2017).
Para jama'ah umumnya mengenakan pakaian serba putih, serta membawa botol yang berisi air mineral,sebelum acara di mulai pengasuh memberikan penjelasan berdoa kepada alloh dengan berwasilah membaca manaqib.
"Acara ini, bukan kita meminta rohmat pada selain Alloh, kita berkumpul disini bukan meminta rahmat pada Syeh Abdul Qodir, tapi kita meminta rahmat Alloh dengan berwasilah kepada Syeh Abdul Qodir," ujar pengasuh pondok Nurul Ihsan.
Jamaah rutinan kali ini tergolong membludak,banyak para alumni dan wali santri datang, jamaah sampai memenuhi teras dan halaman rumah pengasuh.
"Alhamdulillah tambah banyak jamaahnya, ini (acara manaqib) baru di mulai lagi setelah santri liburan romadon,banyak juga alumni sama wali santri yang datang, "ujar salah satu pengurus pondok Untung seropati.

Jumat, 14 Juli 2017

PONDOK PESANTREN NURUL IHSAN GELAR MASA ORIENTASI SANTRI BARU BERTEMA BUDAYA



Pondok pesantren yang ada di dataran tinggi kecamatan sirampog ini tengah disibukan dengan persiapan penyambutan dan penerimaan santri baru, panitia PSB silih berganti menjaga stand pendaftaran yang tahun ini dipusatkan digedung aula baru, ditemui di halaman aula, Nur halimah ketua panitia penerimaan santri baru mengatakan jumlah santri baru tahun ini meningkat cukup drastis dan dengan asal yang lebih variatif dibanding tahun sebelumnya “kemarin rombongan dari cirebon membawa 5 Elf mengantarkan calon santri” ungkapnya. “ya kita tetap sesuaikan kuota, mengingat kamar asrama yang sudah hampir penuh” tutupnya ketika tim redaksi menanyakan pembatasan kuota.

rencananya ponpes nurul ihsan juga akan segera melaksanakan pengenalan akademik dan lingkungan pesantren atau MOSABA (Masa Orientasi Santri Baru), kegiatan yang menandai dimulainya aktifitas santri baru ini rutin dilaksankan setiap tahunya, samsul salah seorang santri, menyampaikan bahwa MOSABA biasa dilaksanakan setiap tahun untuk santri baru, kegiatan yang biasanya diisi dengan pengenalan system akademik, kepesantrenan dan pengenalan aswaja ini rencananya akan dilaksanakan pada senin 17 juli 2017 sampai dengan kamis 20 juni 2017.

Ketua kegiatan MOSABA Ali mustholah mengatakan kegiatan MOSABA tahun ini akan sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, “ya insyaAlloh, panitia akan mengangkat tema budaya untuk tahun ini,dengan slogan “Manunggalaken Gusti, naresnoni isine negeri, kanggo Mbangun NKRI””. Lebih lanjut untuk benar benar mengeluarkan aura kebudayan, panitia juga akan mendesain indor sedemikian rupa dengan hiasan dan dekorasi yang mendukung. “oh jelas, panitia akan menyiapkan semuanya” pungkasnya.

Di hubungi melalui Whatsapp Gus Ulum Maulani selaku penanggung jawab menjelaskan dipilihnya budaya sebagai tema MOSABA. Menurutnya banyak yang melatarbelakangi terpilihnya Budaya sebagai tema kegiatan tahun ini. “ya banyak sekali, kita ini kan hidup diindonesia, sangat kaya akan budaya, bahkan islam masuk diindonesiapun tidak lepas dari budaya” ungkap gus ulum. Menurutnya sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara ini melestarikan budaya, gus ulum juga prihatin dengan banyak anak anak muda saat ini yang seolah anti dengan budaya sendiri dan lebih memilih budaya impor. “ya saya harap setelah mengikuti kegiatan ini para santri semakin cinta dengan budaya dan NKRI tentunya, semua harus kembali dan cinta kepada budaya sendiri, karena budaya menjadi pondasi untuk kemajuan NKRI” tutupnya.


Selasa, 14 Februari 2017

Aula dan Ruang Sanitasi baru penunjang fasilitas kegiatan santri




Sabtu 4 februari 2017, PonPes Nurul Ihsan meresmikan fasilitas penunjang kegiatan baru. ditandai dengan pembacaan maulid dan khotmil quran oleh para santri, pembina pondok pesantren Nurul Ihsan ustadz abdul Wahid mengatakan "kegiatan ini sebagai bentuk syukur,  setelah sekian lama menunggu proses pembangunan",  aula yang dibangun dengan waktu yang relatif lama yang disebabkan berbagai faktor ini,  akhirnya bisa dinikmati oleh para santri, pembangunan yang hanya mengandalkan hasil syahriyah dan jariyah santri menghabiskan dana sekitar 200an juta dengan lama pembangunan sekitar 5 bulan.

Edy winoto,  ketua pengurus (lurah pondok)  sangat bersyukur atas diresmikanya aula tersebut. "tentu akan sangat membantu kegiatan santri, khususnya santri putri yang kerap kali menggunakan masjid untuk kegiatan khosnya" ungkapnya. sejatinya aula ini sudah cukup lama dielu elukan oleh keluarga besar PonPes,  namun mengingat dana yang minim pembangunan kurang berjalan mulus sehingga pembangunan aula sempat beberapa kali terbengkalai.

Antusiasme santri menyambut gedung baru juga diperlihatkan dengan secara begotong royong membersihkan lingkungan pondok. "tempat mengaji baru, semangat baru tentunya"  ungkap mustolah salah seorang santri putra.

"Alhamdulillah sekian lama kami nunut (numpang.red) mandi dan melasanakan kebutuhan MCK di kamar mandi putra karena renovasi ini, akhirnya kami mendapatkan tempat MCK yang bagus dan nyaman" sambut Nur halimah, ketua pengurus putri. kurang lebih 3 bulan memang pengurus PonPes mengambil kebijakan memberikan semntara tempat MCK putra kepada santri putri, dikarenakan tidak mempunyai cadangan selain kamar mandi darurat yang dibangun di depan masjid pondok.

Mudah-mudahan dengan diresmikanya aula dan ruang sanitasi baru sebagai penunjang kegiatan santri ini. dapat bermanfaat, menambah semangat belajar santri dan menjadikan PonPes Nurul Ihsan tetap konsisten mencetak santri dan santriwati yang Cerdas berahlaq dan berwawasan sesuai dengan misi PonPes.

selamat dan sukses
atas diresmikanya aula dan ruang sanitasi baru PonPes Nurul Ihsan.