Seusai melakukan ibadah di kota mekah tibalah ia di madinah dan tak lupa ia selalu mengerjakan ibadah di kota tersebut.malampun mulai larut sementara syeh trsebut tetap melakukan ibadah. saat yang bersamaan datanglah seorang maling lalu masuk ke salah satu rumah warga,namun nasib buruk menimpa si maling karena si pemilik rumah sudah mengetahui keberadaannya sehingga maling tersebut melarikan diri menuju samping masjid tempat dimana syeh tersebut melakukan aktivitas ibadah. dengan di kejar oleh beberapa warga yang mengetahui adanya maling.namun sesaat melewati samping masjid ternyata sang maling menghilang.wargapun mengira bahwsanya malingnya berada di dalan masjid.karna di kira maling ahirnya syeh tersebut di bawa ke raja.dan rajapun langsung memerintahkan warga agar maling nya di seret ke pasar tempat keramaian orang orang lalu di potong kedua tangan dan kakinya serta di cukil matanya seraya berkata”ini adalah balasan orang yang mencuri”belumlah raja menyelesaikan perkataannya syeh tersebut memotong pembicaraan sang raja seraya berkata”jangan katakan itu,katakanlah bahwa ini adalah balasan orang yang haji tanpa seizin ibunya”suasana mulai berubah ketika orang –orang mulai mengenaliya yang ternyata ia bukanlah maling yang sebenarnya,suara isak tangis mulai tedengar air mata yang mulai berguguran serta sesal yang tiada maaf mulai di rasakan semua kalangan
Warga yang tak tega ahirnya membawa syeh tersebut kepada ibunya dengan di letakan di depan masjid tempat ibunya sedang melaksanakan solat, hal ini bersamaan dengan doa ibunya yang mana ibunya meminta agar alloh mengembalikan anaknya setelah di beri cobaan dan ternyata alloh mengabulkan doa ibu tersebut dengan kembalinya syeh tersebut kepada ibunya dengan cobaan yang amat pedih.
Rasa laparpun dirasakan oleh syeh tersebut sehingga ia terpaksa memanggil seorang yang berada di dalam masjid yang ternyata ia adalah ibunya sendiri seraya berkata”saya seorang musyafir yang sedang kelaparan bisakah engkau memberi aku sedikit makanan”ibu itu menjawab”bisakah kau ke pintu”syeh menjawab “aku tak punya kaki”ibu bertanya”bisakah kau ulurkan tanganmu”syeh menjawab”saya tak punya tangan “ ahuirnya ibu itu langsung keluardan alangkah kagetnya ternyata ia adalah anaknya sendiri dan langsungmengangkat syeh tersebut yang ternyata anaknya sendiri, dengan berlinangan air mata sang ibu mengangkat kepala anaknya dan di letakan di pangkuannya lalu syeh berkata”saya adalah putramu yang durhaka”dengan sejuta penyesalan yang di rasakan oleh ibu tersebut karna doanya yang tidak benar sang ibu berdoa agar dirinya dan anaknya di cabut nyawanya agar tidak ada orang lagi yang melihat hal ini ,belumlah sempurna berdoa ternyata alloh langsung menjabut ruh sang ibu dan anaknya.
dari cerita di atas dapat di simpulkan bahwasannya kewajiban seorang anak terhadap orang tua sangatlah penting,karena bagaimanapun ridho orang tua adalah rido alloh juga.dan bagi orang tua tidak sepatutnya mendoakan kepada anaknya dengan doa yang buruk.doakanlah mereka dengan doa yang baik agar senantiasa di beri kebaikan dari alloh swt.semoga bermanfaat(dinukil dari kitab durrotunnasihin fi dammi aqil walidayni wa fadhilati birrihima)
dari cerita di atas dapat di simpulkan bahwasannya kewajiban seorang anak terhadap orang tua sangatlah penting,karena bagaimanapun ridho orang tua adalah rido alloh juga.dan bagi orang tua tidak sepatutnya mendoakan kepada anaknya dengan doa yang buruk.doakanlah mereka dengan doa yang baik agar senantiasa di beri kebaikan dari alloh swt.semoga bermanfaat(dinukil dari kitab durrotunnasihin fi dammi aqil walidayni wa fadhilati birrihima)
0 komentar:
Posting Komentar