Jika mendengar kata shalihah,yang terbayang di benak anda pasti seorang wanita yang berkerudung,menggunakan jubah panjang sampai ujung kaki,bahkan ada yang menutup mukanya (bercadar) hingga yang terlihat hanyalah dua pasang mata.
Rasulallah SAW bersabda :
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”
1. Wanita yang ta’at kepada allah
2. Wanita yang ta’at kepada ke-2 orang tuanya,menghormati dan menjunjung tinggi kedudukan orang tuanya dan tidak pernah lupa pula mendo’akannya
3. Wanita yang ta’at kepada suaminya,menjaga harta dan martabat suamiya dan mendidik anak- anaknya dengan kehidupan yang islami
4. Wanita yang pandai menjaga dirinya,bersikap sederhana,rendah hati dan ia tidak gemar bermewah-mewah dengan dunia
Itulah tadi sekelumit catatan mengenai karakteristik wanita shalihah.
Dari beberapa karasteristik tadi,kami akan menceritakan sebuah kisah yang menceritakan sebuah kisah yang menceritakan karasteristik wanita shalihah dengan bukti ta’at kepada suaminya.
Kisah ini terjadi pada zaman rasulallah,ketika rasulallah SAW masih ada,tersebutlah istri yang shalihah yang sangat setia dan taat kepada suaminya.
Suatu hari,karena sudah diwajibkan oleh agama,sang suami hendak memenuhi panggilan untuk berjihad.dia berpesan pada istrinya “istriku tersayang dan yang ku cintai,aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat allah SWT,sebelum aku kembali pulang dari jihadku janganlah kamu pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini.setelah berpesan demikian pada sang istri,berangkatlah sang suami menuju medan jihad.
Beberapa hari berlalu,datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit parah.orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita shalihah tersebut untuk segera menjenguk ibunya “ ibumu saat ini sedang sakit keras jenguklah dia sekarang”.dengan gelisah wanita tersebut menjawab “saya mohon ma’af sebesar-besarnya,bukannya tidak mau menjenguk,tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang,tolong sampaikan permohonan ma’af dan salam saya pada ibu.sang utusan pulang kembali tanpa mengajak wanita tersebut.
Malam berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang.keesokan harinya datanglah kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa ibu wanita tersebut meninggal dunia.betapa sedih wanita tersebut,air matanya berlinang mendengar kabar ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya,bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada disampingnya.
Sang utusan tersebut berkata “sekarang ibumu telah tiada,datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini”.namun istri yang shalihah ini sambil menagis tersedu-sedu menjawab “bukannya saya tidak mencintai ibu saya,tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin “.
Dengan sangat berat utusan tersebut pulang,mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau dating walaupun ibunya sakit keras hingga meninggal dunia,dia adukan masalah tersebut pada rasulallah SAW.
Dengan nada kesal ia berkata kepada nabi SAW “Wahai rasulallah,wanita itu sangat keterlaluan.dari mulai ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui ibunya.”
Rasulallah SAW bertanya “kenapa dia tidak mau datang?”.
“wanita itu mengatakan bahwa dia tidak mendapat izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad”.jawab utusan yang mengadu ke rasulallah SAW tersebut.
Rasulallah SAW tersenyum,kemudoian beliau berkata “ dosa-dosa wanita tersebut diampuni allah SWT.karena dia mempunyai seorang putrid yang sangat taat terhadap suaminya”.
Hikamh dari kisah ini adalah agar setiap wanita selalu taat pada suaminya selama yang diperintahkan suaminya bukan untuk mengingkari ketentuan allah.karena bagi seorang istri hak suamilah yang paling pertama dan utama yang harus dipenuhi,sedangkan bagi seorang suami ibunyalah yang harus lebih diutamakan.kesetiaan seorang istri dan ketaatannya pada suami.pada kisah wanita diatas bisa kita jadikan sabagai salah satu contoh bagaimana seorang istri menjaga amanah dan patuh pada suami,sehingga orang tuanya pun mendapatkan berkah yang luar biasa.
Semoga para pembaca,khususnya seorang wanita bisa mengambil hikmah dalam kisah ini dan menjadi seorang calon atau istri yang baik dan diridhai allah SWT. Amin ya rabbal alamin…..
0 komentar:
Posting Komentar