Disuatu hari Ibrahim bin adham setelah menunaikan ibadah haji,ia berniat berziarah ke masjidil aqsa,tetapi perbekalan yang ia bawa masih kurang untuk perjalanan.ia melihat seorang pedagang tua yang menjual kurma didekat masjidil haram .ibrahim bin adham menghampirinya dan mengucapkan salam “Asalamualaikum”.
“Wa’alaikumsalam”.jawab pedangang tua itu.
Aku hendak membeli kurma yang engkau jual itu pak …?
Jawab pedangang tua itu. “Alhamdulillah…. Silahkan,mau beli berapa kilo gram tuan…?
1 kg saja pak,hanya untuk menambah bekal perjalanan menuju masjidil aqsa.jawab Ibrahim
Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan.
Ia Menyangka bahwa kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
4 bulan berlalu sampailah ibrahim di masjidil aqsa.seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah (shalat dan berdo’a) pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhrah atau yang biasa disebut Kubah Batu. Kubah sakhrah adalah sebuah bangunan persegi delapan berkubah emas yang terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha. Kompleks ini sendiri berada dalam tembok Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Tempat ini disucikan dalam agama Islam dan Yahudi. Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691 Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia. Di dalam kubah ini terdapat batu Ash-Shakhrah yang menjadi tempat suci bagi umat Yahudi dan umat Islam.
Di saat ia sedang beribadah di ruangan tersebut, Tiba tiba ia mendengar percakapan 2 Malaikat tentang dirinya. “Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT,” kata malaikat yang satu.“
Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.“Astaghfirullahal adzhim” ibrahim beristighfar.
Kemudian Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda.
“4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?” tanya ibrahim.
“Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”.kata ibrahim
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan dengan sangat-sangat memperhatikan.
“Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?”.
“Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”
“Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu.”
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.
4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhrah. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.”
“Ooo, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”
Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah?
Lebih baik tinggalkan apabila ragu-ragu…